Sirosis Hepatis atau sering disebut Sirosis hati pertama kali diberikan oleh Laence pada tahun 1819. Sirosis hati berasal dari kata Khirros yang artinya kuning orange (orange yellow), karena terjadi perubahan wana pada nodul-nodul yang terbentuk. Sirosis hati adalah penyakit yang terjadi karena sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah besar dan seluruh sistem arsitektur hati mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi penambahan jeringan ikat (finrosis) disekitar parenkim hati yang mengalami regenerasi.
Penderita Sirosis hati banyak terjadi pada kaum laki-laki dari pada wanita sekitar 1,6 : 1 dengan usia rata-rata pada golongan usia 30 - 59 tahun dengan puncak terjadi pada usia 40 - 49 tahun.
Sirosis hati secara fungsional dibagi ke dalam 2 (dua) golongan yaitu:
1. Sirosis hati kompensata
Sirosis hati kompensata sering disebut sebagai Laten Sirosis hati karena pada stadium kompensata belum terlihat gejala-gejala yang nyata atau tampak. Stadium ini biasanya dapat terlihat melalui pemeriksaan screening.
2. Sirosis hati Dekompensata
Sirosis hati dekompensata dikenal sebagai sirosis hati aktif, pada stadium ini biasanya gejala-gejala sudah jelas terlihat. misalnya Ascites, Edema dan Ikterus.
Penyebab terjadinya Sirosis Hati
Sirosis hati terjadi karena:
- Terinfeksi virus Hepatitis B, C dan D
- Minum minuman beralkohol
- Adanya kelainan metabolisme : Hemakhomatosis (kelebihan zat besi); penyakit Wilson (kelebihan tembaga); kekurangan Alphal-antitripsin; Glikonosis type-IV; Galaktosemia; Tirosinemia